I Love My Bible ( Day 2 ) - Precious

Kejadian 2

Ayat rhema hari ini:
Kejadian 2:7 (IMB) Dan YAHWEH Elohim, membentuk manusia dari debu tanah, lalu Dia mengembuskan napas kehidupan ke dalam lubang hidungnya, dan manusia itu menjadi makhluk hidup.

Renunganku :
Begitu berharganya manusia sampai harus dengan tangan Tuhan sendiri, nafas Tuhan sendiri, Ia menciptakannya, dibandingkan ciptaanNya yg lain yg dilakukan dengan memperkatakan Firman, tanpa sentuhan tangan Tuhan.

Aplikasi :
Aku akan semakin menghargai diriku, menghargai orang lain, siapapun mereka (suami, orang tua kandung, ortu mantu, kakak beradik, leader, pimpinanku di kantor, everyone yg diciptakan Tuhan as best as I can.

Harapan/Doaku :
Berdoa agar aku gak pernah lupa akan "how precious I am"

The Favor


Puji Tuhan kemarin tanggal 21 adalah tepat kami 3 bulan Tuhan percayakan aku dan pasanganku menjalani hubungan pra pernikahan kami. Cincin ini diberikan oleh pasanganku tepat di dari dimana dia dengan sungguh-sungguh mengungkapkan visinya untuk mau menikah denganku dan menanyakan ke aku apakah aku juga memiliki visi yang sama dengan dia. Puji Tuhan hanya karena Roh Kudus yang menggerakkan hati kami berdua, akhirnya kamipun sepakat untuk mengerjakan ide Tuhan ini, menjalin hubungan yang serius untuk menuju ke jenjang berikutnya yaitu pernikahan.

Aku jadi ingat bahwa dulu sebelum menginjak di umur 30 tahun, aku pengen banget merasakan keputusan yang luar biasa di umur 33 tahun 6 bulan. Kayak mengakhiri perjalanan dan petualanganku untuk mencari pasangan yang tepat untuk menjadi calon suamiku nanti. Setelah kuingat dan kuhitung-hitung lagi semenjak 10 September 2019 dimana aku genap 33 tahun, dan kalau mau dihitung sampai Maret 2020 ini genap 33 tahun 6 bulan umurku, dan ternyata di umur itulah tepat banget aku mengambil keputusan untuk mengakhiri perjalanan dan petualangan mencari pasangan yang tepat, hahaha... Luar biasa campur tangan Tuhan. Jujur aku gak pernah sengaja untuk ngepas-pasin di bulan Maret untuk bulan jadian kami, tapi ya itulah Tuhan kita yang ajaib. Aku cuman doa 1 hal aja di awal tahun 2020 ini, yaitu biarlah divine connection, divine direction, dan divine protection yang dari Tuhan itu terjadi dalam hidupku, dan aku yakin itu makin hari makin terjadi.

Aku percaya dalam masa-masa pra pernikahan sampai menuju pernikahan nanti, Tuhan akan makin campur tangan lebih, makin buka jalan dan makin tunjukkin favor dalam hubungan kami. Aku percaya juga Tuhan pasti juga makin perlengkapi kami dalam banyak hal, dan biarlah segala yang kami lakukan dalam hubungan kami benar-benar untuk kemulian nama Tuhan.

Jesus... You are so good to me, to him, to us.
Let Yours be done...

Once More

Hari ini pengalaman yang baru lagi Tuhan berikan saat di Doa Malam tadi. Kata-kata yang sangat merhema di renungan tadi adalah ini: 

1. Lirik di lagu "Kubrikan hatiku dan jiwaku, semuanya bagi-Mu"
Entah kenapa pas di lagu ini aku ngerasa dalam banget Tuhan ngomong personally ke aku, kayak "If that is true, give it all to Me, one more time" 
Kata2 menyerahkan hati, jiwa, hidup itu gak gampang ngomong dengan sungguh2 kalo gak diawali sama yang namanya hubungan yang dekat, intim n dalam. 
Thank you Lord, Kau bawa aku sampai tadi bisa berkata "Lord I give You my heart, I give You my soul" sekali lagi dengan penuh kesungguhan.

2. Kantung anggur yang baru
Harus dan harus. Ibaratnya kalo di checklist, ini nomor 1 yang sifatnya harus dan wajib dimiliki. Kalo gak ada ini, gak ada yang namanya pemulihan, kepenuhan apalagi percepatan. Jangan harap... So... Sally, "New wine must be stored in new wineskins" (Luke 5:38 NLT).

3. Intimate
Tadi pas worship setelah Firman, entah kenapa kok malah banyak kata2 bahasa Inggrisnya, kayak ngomong sama pacar sendiri pake English, trus ngomong hal yang dalem, udah kayak film2 romance, dan isi kata2nya adalah tentang hubungan pribadiku sm Tuhan. Nangis tapi seneng, sukacita dan lega bisa kayak nangis di pelukan pacar sendiri. Thank You Jesus, my beloved.

Your grace is enough for me...
I fell You so deeply God, once more....
And I need it every time...


Amazing Alert

Luar biasa banget pas dapet ayat ini di Ibadah Tutup Tahun di gerejaku. Tanggal 31 Desember 2019, Tuhan kayak ngasih sign n alert yg gak biasa banget dari sebelum2nya. Dipikiranku pas dapet ayat ini awalnya biasa2 aja sih, tapi beberapa jam kemudian kok jadi ngrenungin n malah penasaran n ujung2nya malah kebayang terus apa maksud Tuhan dibalik ayat ini ngomong spesifik gini. Apa bakal ada ancamankah? Apa something bad akan terjadi? Sampe yang harus nguji itu adalah seorang "Tuhan" who is amazing uncomparable person in my life. Harus seserius itukah di tahun 2020 ini? :)

Tapi setelah aku baca satu pasal secara keseluruhan, it was change my first opinion. Malah justru seruan Raja Daud kali ini bener2 nunjukin totally surrendernya seorang manusia terlepas dia seorang yang sudah mencapai ini itu, have something more, etc, tapi tetap saat berada di lowest point pun segala sesuatunya tidaklah berharga apa2 selain Tuhan yang adalah segala2nya, pribadinya, karakternya, Dia seutuhnya, bukan embel2 karena kuasa, berkat, mujizat dll. Ibarat komputer, ayat ini personally kayak ngomong gini ke aku, "Scan me Lord", kalo nemu virus, please heal me, purify me. Btw, last but not least, aku suka banget dari terjemahan MSG di part terakhir yg ngomong "make sure I'm fit inside and out" (sama kan ya kayak judul blog ini, haha, #mencobauntukvisioner)

We'll see in few months later, 2020 please be nice...
But, no matter what...  thank you God for the AMAZING ALERT.

I will always put my trust in You, my beloved Christ Jesus...

What's inside my heart and mind (Welcome 2020)


Mencoba terkadang menantang
Menantang selalu menyakitkan
Namun sakit tak selamanya berbuah pahit
Akankah buah sepadan dengan tantangan?

#middle2020

Pentingnya Posisi (I am back again)

Setelah sekian bulan tidak menulis lagi, serasa blog ini mati suri, hahaa...tapi khotbah dari Ko Philip tadi tentang "Bagaimana Bangkit Lagi dari Nol" benar-benar mengingatkan lagi diri ini tentang blogku yang harus bangkit lagi dari titik NOL, hahaha....

Well... kali I just want to share yang didapat dari I Love My Bible hari ini di Keluaran 18.

Tadi pagi pembacaan qt sampai di Keluaran 18, dimana dalam pasal ini berbicara tentang kisah Yitro (mertua Musa) yang bertemu dengan Musa dan akhirnya dari hasil pertemuan itu menjadi jalan dimana cikal bakal pertama kalinya kelompok kecil itu muncul dalam dalam Perjanjian Lama dan nantinya juga akan muncul kembali kata kelompok kecil tersebut dalam Perjanjian Baru (yang sudah ikut CGT 1 materi 2 pasti sudah tahu cerita ini)

Tapi yang saya mau sharingkan adalah dari sudut pandang yang lain. Masih tentang kelompok kecil, tapi lebih kepada berhubungan dengan apa yang dinamakan dengan “STATUS”

Ketika saya sampai di rumah setelah selesai fellowship dengan teman-teman kepenilikan di rumah Meyne (my coach), tiba-tiba keinginan untuk membaca muncul lagi, ya semacam salah satu rutinitas sebelum tidur. Entah kenapa tiba-tiba saya ingin membuka lagi koleksi buku-buku yang belum pernah saya baca, dan malah bahkan ada yang sebenarnya sudah lama dibeli tapi belum pernah dibaca, hahaha…..

Sambal memikirkan bahan untuk saling membangun di CG nanti, yang saya konsepkan semua bahannya mengarah ke hati seorang murid. Sampailah saya di buku ini yang setelah saya baca di bagian tengahnya, berbicara soal ayat yang saya dapat di I Love My Bible tadi pagi, yaitu di Keluaran 18.

Jujur tadi pagi memang pas membaca hal ini, saya cuman dapat di hal kelompok kecil itu sangat penting, dan jangan menjadi superman dalam suatu team. Tapi jadilah superteam. Namun saat sebelum saya tidur, ternyata Tuhan mau berbicara lebih lagi. Tidak kebetulan kalau malam ini saya dapat di bagian yang lain lewat buku ini tentang pasal tersebut.

Dalam buku In Pursuit of Purpose yang ditulis oleh Dr. Myles Munroe (which is he is one of my favorite author, haha) di halaman 98 dituliskan dengan sangat jelas dan simplenya tentang rhema yang baru tentang Keluaran 18 yang saya baca tadi pagi.



Dalam buku itu menjelaskan tentang “Status” dimana dikatakan bahwa “Status tanpa maksud adalah kedudukan tanpa otoritas”. Status secara harafiah berarti state of us (“keadaan kita”). Webster mendefinisikannya sebagai “kondisi dan posisi terhadap hukum”. Jadi status itu adalah posisi. Webster juga menggambarkan status sebagai “posisi seseorang dalam hubungan dengan orang lain” yang memperlihatkan bahwa status berhubungan dengan pangkat dan “keadaan atau kondisi dari peristiwa-peristiwa”. Status bukan hanya pengaturan segala sesuatu secara acak, melainkan juga penempatan posisi secara cermat yang menyatakan hubungan antara manusia atau bagian-bagian dari suatu keseluruhan.

Alkitab mengungkapkan bahwa Tuhan menganggap sangat serius masalah posisi ini saat penciptaan. Ia mengatur supaya segala sesuatu mempunyai maksud dan berhubungan dengan yang lainnya dalam alam semesta. Dengan kata lain, prinsip status menyatakan bahwa segala sesuatu mempunyai maksud yang menentukan statusnya dalam hubungan dengan semua yang lainnya. Dengan konsisten Tuhan juga menunjukkan dalam firman-Nya bahwa posisi itu diberikan, bukan untuk keuntungan pribadi, melainkan untuk kebaikan semua.

Dalam bagian berikutnya yang sangat menarik yang menjadi inti dari bab ini juga yang sangat sama seperti apa yang saya baca tadi pagi adalah ada tulisan yang berkata "Hanya karena Sesuatu Baik Tidak Berarti itu Benar"

Ternyata disitu diuraikan bahwa

Kunci pada kepatuhan adalah memahami status. Banyak orang tidak patuh tanpa sadar. Mereka sedang melakukan pekerjaan yang baik, yang bukan pekerjaan yang benar karena mereka berada di posisi yang salah. Bagi Tuhan, hampir patuh, terlalu cepat patuh, terlalu terlambat patuh, tempat yang salah, kepatuhan kepada orang yang salah adalah ketidakpatuhan. Nabi Samuel menyatakan kebenaran ini setelah Tuhan mencabut pengurapan-Nya atas Raja Saul, yang ingin menyembah Tuhan melalui persembahan yang diperoleh melalui ketidakpatuhan. Saul ingin melakukan sesuatu yang baik tetapi tidak benar.

Tuhan juga berbicara kepada Musa karena sedang berusaha berbuat lebih dari tugas yang Tuhan berikan. Tuhan melakukannya melalui Yitro, ayah mertuanya.
'Ketika mertua Musa melihat segala yang dilakukannya kepada bangsa itu, berkatalah ia: “Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? Mengapakah engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?"
Keluaran 18:14

'Tetapi mertua Musa menjawabnya: “Tidak baik seperti yang kaulakukan itu. Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja. '

Keluaran 18:17-18

'Jadi sekarang dengarkanlah perkataanku, aku akan memberi nasihat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau. Adapun engkau, wakililah bangsa itu di hadapan Allah dan kauhadapkanlah perkara-perkara mereka kepada Allah. '
Keluaran 18:19
'Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang. '
Keluaran 18:21
'Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; maka segala perkara yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang kecil diadili mereka sendiri; dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu, dan mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya. '
Keluaran 18:22
 
Jadi intinya adalah,
Di dalam dunia akan selalu ada kebutuhan. Jika kita sibuk memenuhi kebutuhan semua orang, kita tidak akan memenuhi bahkan kebutuhan yang Tuhan ingin kita penuhi. Melakukan hal yang benar, bukan saja yang baik, menuntut kita untuk menemukan maksud hidup dan posisi yang Tuhan berikan dan tetap berada di sana. Kepatuhan tidak terdiri dari menuruti daftar yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Kepatuhan mencakup melakukan hal yang benar di tempat yang benar pada waktu yang tepat. Jika kita tersesat dari tempat itu, kita merugikan diri kita sendiri dan orang lain, karena pelanggaran status selalu mengakibatkan kekacauan dan kehancuran.

So...lewat pasal ini, mari kita belajar sama-sama bahwa Kepatuhan adalah melakukan hal yang benar di tempat yang benar pada waktu yang tepat. 

 Thank you Jesus... You are so awesome...

Sunday, January 2, 2022

I Love My Bible ( Day 2 ) - Precious

Posted by Sally Wurangian at 11:54 PM 0 comments
Kejadian 2

Ayat rhema hari ini:
Kejadian 2:7 (IMB) Dan YAHWEH Elohim, membentuk manusia dari debu tanah, lalu Dia mengembuskan napas kehidupan ke dalam lubang hidungnya, dan manusia itu menjadi makhluk hidup.

Renunganku :
Begitu berharganya manusia sampai harus dengan tangan Tuhan sendiri, nafas Tuhan sendiri, Ia menciptakannya, dibandingkan ciptaanNya yg lain yg dilakukan dengan memperkatakan Firman, tanpa sentuhan tangan Tuhan.

Aplikasi :
Aku akan semakin menghargai diriku, menghargai orang lain, siapapun mereka (suami, orang tua kandung, ortu mantu, kakak beradik, leader, pimpinanku di kantor, everyone yg diciptakan Tuhan as best as I can.

Harapan/Doaku :
Berdoa agar aku gak pernah lupa akan "how precious I am"

Monday, June 22, 2020

The Favor

Posted by Sally Wurangian at 11:55 PM 0 comments

Puji Tuhan kemarin tanggal 21 adalah tepat kami 3 bulan Tuhan percayakan aku dan pasanganku menjalani hubungan pra pernikahan kami. Cincin ini diberikan oleh pasanganku tepat di dari dimana dia dengan sungguh-sungguh mengungkapkan visinya untuk mau menikah denganku dan menanyakan ke aku apakah aku juga memiliki visi yang sama dengan dia. Puji Tuhan hanya karena Roh Kudus yang menggerakkan hati kami berdua, akhirnya kamipun sepakat untuk mengerjakan ide Tuhan ini, menjalin hubungan yang serius untuk menuju ke jenjang berikutnya yaitu pernikahan.

Aku jadi ingat bahwa dulu sebelum menginjak di umur 30 tahun, aku pengen banget merasakan keputusan yang luar biasa di umur 33 tahun 6 bulan. Kayak mengakhiri perjalanan dan petualanganku untuk mencari pasangan yang tepat untuk menjadi calon suamiku nanti. Setelah kuingat dan kuhitung-hitung lagi semenjak 10 September 2019 dimana aku genap 33 tahun, dan kalau mau dihitung sampai Maret 2020 ini genap 33 tahun 6 bulan umurku, dan ternyata di umur itulah tepat banget aku mengambil keputusan untuk mengakhiri perjalanan dan petualangan mencari pasangan yang tepat, hahaha... Luar biasa campur tangan Tuhan. Jujur aku gak pernah sengaja untuk ngepas-pasin di bulan Maret untuk bulan jadian kami, tapi ya itulah Tuhan kita yang ajaib. Aku cuman doa 1 hal aja di awal tahun 2020 ini, yaitu biarlah divine connection, divine direction, dan divine protection yang dari Tuhan itu terjadi dalam hidupku, dan aku yakin itu makin hari makin terjadi.

Aku percaya dalam masa-masa pra pernikahan sampai menuju pernikahan nanti, Tuhan akan makin campur tangan lebih, makin buka jalan dan makin tunjukkin favor dalam hubungan kami. Aku percaya juga Tuhan pasti juga makin perlengkapi kami dalam banyak hal, dan biarlah segala yang kami lakukan dalam hubungan kami benar-benar untuk kemulian nama Tuhan.

Jesus... You are so good to me, to him, to us.
Let Yours be done...

Friday, January 10, 2020

Once More

Posted by Sally Wurangian at 11:47 PM 0 comments
Hari ini pengalaman yang baru lagi Tuhan berikan saat di Doa Malam tadi. Kata-kata yang sangat merhema di renungan tadi adalah ini: 

1. Lirik di lagu "Kubrikan hatiku dan jiwaku, semuanya bagi-Mu"
Entah kenapa pas di lagu ini aku ngerasa dalam banget Tuhan ngomong personally ke aku, kayak "If that is true, give it all to Me, one more time" 
Kata2 menyerahkan hati, jiwa, hidup itu gak gampang ngomong dengan sungguh2 kalo gak diawali sama yang namanya hubungan yang dekat, intim n dalam. 
Thank you Lord, Kau bawa aku sampai tadi bisa berkata "Lord I give You my heart, I give You my soul" sekali lagi dengan penuh kesungguhan.

2. Kantung anggur yang baru
Harus dan harus. Ibaratnya kalo di checklist, ini nomor 1 yang sifatnya harus dan wajib dimiliki. Kalo gak ada ini, gak ada yang namanya pemulihan, kepenuhan apalagi percepatan. Jangan harap... So... Sally, "New wine must be stored in new wineskins" (Luke 5:38 NLT).

3. Intimate
Tadi pas worship setelah Firman, entah kenapa kok malah banyak kata2 bahasa Inggrisnya, kayak ngomong sama pacar sendiri pake English, trus ngomong hal yang dalem, udah kayak film2 romance, dan isi kata2nya adalah tentang hubungan pribadiku sm Tuhan. Nangis tapi seneng, sukacita dan lega bisa kayak nangis di pelukan pacar sendiri. Thank You Jesus, my beloved.

Your grace is enough for me...
I fell You so deeply God, once more....
And I need it every time...


Saturday, January 4, 2020

Amazing Alert

Posted by Sally Wurangian at 11:36 PM 0 comments
Luar biasa banget pas dapet ayat ini di Ibadah Tutup Tahun di gerejaku. Tanggal 31 Desember 2019, Tuhan kayak ngasih sign n alert yg gak biasa banget dari sebelum2nya. Dipikiranku pas dapet ayat ini awalnya biasa2 aja sih, tapi beberapa jam kemudian kok jadi ngrenungin n malah penasaran n ujung2nya malah kebayang terus apa maksud Tuhan dibalik ayat ini ngomong spesifik gini. Apa bakal ada ancamankah? Apa something bad akan terjadi? Sampe yang harus nguji itu adalah seorang "Tuhan" who is amazing uncomparable person in my life. Harus seserius itukah di tahun 2020 ini? :)

Tapi setelah aku baca satu pasal secara keseluruhan, it was change my first opinion. Malah justru seruan Raja Daud kali ini bener2 nunjukin totally surrendernya seorang manusia terlepas dia seorang yang sudah mencapai ini itu, have something more, etc, tapi tetap saat berada di lowest point pun segala sesuatunya tidaklah berharga apa2 selain Tuhan yang adalah segala2nya, pribadinya, karakternya, Dia seutuhnya, bukan embel2 karena kuasa, berkat, mujizat dll. Ibarat komputer, ayat ini personally kayak ngomong gini ke aku, "Scan me Lord", kalo nemu virus, please heal me, purify me. Btw, last but not least, aku suka banget dari terjemahan MSG di part terakhir yg ngomong "make sure I'm fit inside and out" (sama kan ya kayak judul blog ini, haha, #mencobauntukvisioner)

We'll see in few months later, 2020 please be nice...
But, no matter what...  thank you God for the AMAZING ALERT.

I will always put my trust in You, my beloved Christ Jesus...

What's inside my heart and mind (Welcome 2020)

Posted by Sally Wurangian at 10:26 PM 0 comments

Mencoba terkadang menantang
Menantang selalu menyakitkan
Namun sakit tak selamanya berbuah pahit
Akankah buah sepadan dengan tantangan?

#middle2020

Monday, August 6, 2018

Pentingnya Posisi (I am back again)

Posted by Sally Wurangian at 12:16 AM 0 comments
Setelah sekian bulan tidak menulis lagi, serasa blog ini mati suri, hahaa...tapi khotbah dari Ko Philip tadi tentang "Bagaimana Bangkit Lagi dari Nol" benar-benar mengingatkan lagi diri ini tentang blogku yang harus bangkit lagi dari titik NOL, hahaha....

Well... kali I just want to share yang didapat dari I Love My Bible hari ini di Keluaran 18.

Tadi pagi pembacaan qt sampai di Keluaran 18, dimana dalam pasal ini berbicara tentang kisah Yitro (mertua Musa) yang bertemu dengan Musa dan akhirnya dari hasil pertemuan itu menjadi jalan dimana cikal bakal pertama kalinya kelompok kecil itu muncul dalam dalam Perjanjian Lama dan nantinya juga akan muncul kembali kata kelompok kecil tersebut dalam Perjanjian Baru (yang sudah ikut CGT 1 materi 2 pasti sudah tahu cerita ini)

Tapi yang saya mau sharingkan adalah dari sudut pandang yang lain. Masih tentang kelompok kecil, tapi lebih kepada berhubungan dengan apa yang dinamakan dengan “STATUS”

Ketika saya sampai di rumah setelah selesai fellowship dengan teman-teman kepenilikan di rumah Meyne (my coach), tiba-tiba keinginan untuk membaca muncul lagi, ya semacam salah satu rutinitas sebelum tidur. Entah kenapa tiba-tiba saya ingin membuka lagi koleksi buku-buku yang belum pernah saya baca, dan malah bahkan ada yang sebenarnya sudah lama dibeli tapi belum pernah dibaca, hahaha…..

Sambal memikirkan bahan untuk saling membangun di CG nanti, yang saya konsepkan semua bahannya mengarah ke hati seorang murid. Sampailah saya di buku ini yang setelah saya baca di bagian tengahnya, berbicara soal ayat yang saya dapat di I Love My Bible tadi pagi, yaitu di Keluaran 18.

Jujur tadi pagi memang pas membaca hal ini, saya cuman dapat di hal kelompok kecil itu sangat penting, dan jangan menjadi superman dalam suatu team. Tapi jadilah superteam. Namun saat sebelum saya tidur, ternyata Tuhan mau berbicara lebih lagi. Tidak kebetulan kalau malam ini saya dapat di bagian yang lain lewat buku ini tentang pasal tersebut.

Dalam buku In Pursuit of Purpose yang ditulis oleh Dr. Myles Munroe (which is he is one of my favorite author, haha) di halaman 98 dituliskan dengan sangat jelas dan simplenya tentang rhema yang baru tentang Keluaran 18 yang saya baca tadi pagi.



Dalam buku itu menjelaskan tentang “Status” dimana dikatakan bahwa “Status tanpa maksud adalah kedudukan tanpa otoritas”. Status secara harafiah berarti state of us (“keadaan kita”). Webster mendefinisikannya sebagai “kondisi dan posisi terhadap hukum”. Jadi status itu adalah posisi. Webster juga menggambarkan status sebagai “posisi seseorang dalam hubungan dengan orang lain” yang memperlihatkan bahwa status berhubungan dengan pangkat dan “keadaan atau kondisi dari peristiwa-peristiwa”. Status bukan hanya pengaturan segala sesuatu secara acak, melainkan juga penempatan posisi secara cermat yang menyatakan hubungan antara manusia atau bagian-bagian dari suatu keseluruhan.

Alkitab mengungkapkan bahwa Tuhan menganggap sangat serius masalah posisi ini saat penciptaan. Ia mengatur supaya segala sesuatu mempunyai maksud dan berhubungan dengan yang lainnya dalam alam semesta. Dengan kata lain, prinsip status menyatakan bahwa segala sesuatu mempunyai maksud yang menentukan statusnya dalam hubungan dengan semua yang lainnya. Dengan konsisten Tuhan juga menunjukkan dalam firman-Nya bahwa posisi itu diberikan, bukan untuk keuntungan pribadi, melainkan untuk kebaikan semua.

Dalam bagian berikutnya yang sangat menarik yang menjadi inti dari bab ini juga yang sangat sama seperti apa yang saya baca tadi pagi adalah ada tulisan yang berkata "Hanya karena Sesuatu Baik Tidak Berarti itu Benar"

Ternyata disitu diuraikan bahwa

Kunci pada kepatuhan adalah memahami status. Banyak orang tidak patuh tanpa sadar. Mereka sedang melakukan pekerjaan yang baik, yang bukan pekerjaan yang benar karena mereka berada di posisi yang salah. Bagi Tuhan, hampir patuh, terlalu cepat patuh, terlalu terlambat patuh, tempat yang salah, kepatuhan kepada orang yang salah adalah ketidakpatuhan. Nabi Samuel menyatakan kebenaran ini setelah Tuhan mencabut pengurapan-Nya atas Raja Saul, yang ingin menyembah Tuhan melalui persembahan yang diperoleh melalui ketidakpatuhan. Saul ingin melakukan sesuatu yang baik tetapi tidak benar.

Tuhan juga berbicara kepada Musa karena sedang berusaha berbuat lebih dari tugas yang Tuhan berikan. Tuhan melakukannya melalui Yitro, ayah mertuanya.
'Ketika mertua Musa melihat segala yang dilakukannya kepada bangsa itu, berkatalah ia: “Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? Mengapakah engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?"
Keluaran 18:14

'Tetapi mertua Musa menjawabnya: “Tidak baik seperti yang kaulakukan itu. Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja. '

Keluaran 18:17-18

'Jadi sekarang dengarkanlah perkataanku, aku akan memberi nasihat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau. Adapun engkau, wakililah bangsa itu di hadapan Allah dan kauhadapkanlah perkara-perkara mereka kepada Allah. '
Keluaran 18:19
'Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang. '
Keluaran 18:21
'Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; maka segala perkara yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang kecil diadili mereka sendiri; dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu, dan mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya. '
Keluaran 18:22
 
Jadi intinya adalah,
Di dalam dunia akan selalu ada kebutuhan. Jika kita sibuk memenuhi kebutuhan semua orang, kita tidak akan memenuhi bahkan kebutuhan yang Tuhan ingin kita penuhi. Melakukan hal yang benar, bukan saja yang baik, menuntut kita untuk menemukan maksud hidup dan posisi yang Tuhan berikan dan tetap berada di sana. Kepatuhan tidak terdiri dari menuruti daftar yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Kepatuhan mencakup melakukan hal yang benar di tempat yang benar pada waktu yang tepat. Jika kita tersesat dari tempat itu, kita merugikan diri kita sendiri dan orang lain, karena pelanggaran status selalu mengakibatkan kekacauan dan kehancuran.

So...lewat pasal ini, mari kita belajar sama-sama bahwa Kepatuhan adalah melakukan hal yang benar di tempat yang benar pada waktu yang tepat. 

 Thank you Jesus... You are so awesome...

 
The Inside Out Blog Design by Ipietoon